Cerpen Kisah Cinta Sedih - Maaf Aku tak Datang - Karya Mirastory

CERPEN KISAH CINTA SEDIH- MAAF AKU TAK DATANG KARYA MIRASTORY


Kali ini saya akan berbagi sebuah cerita fiksi, Maaf Aku Tak Datang.

Cerpen ini masuk ke dalam cerita sedih ya sob, bagi kalian yang memang suka cerita melow, bisa kepoin cerita ini.

Yuk kita imak ceritanya :

Judul : Maaf Aku tak Datang
Jumlah kata : -+ 1.600 kata
Karya : mirastory
IG : miras.tory
Snack video : mirastory chanel
Youtube 1 : Mirastory Chanel 
Youtube 2 : Mommira Chanel 



Maaf Aku tak Datang


Ting, terdengar suara notifikasi di hp ku. Dengan cepat, kuperiksa pesan itu.


Bibirku tersenyum lebar. Karena itu adalah pesan dari Fajar kekasihku.


Kami sudah pacaran selama setahun lamanya. Dan, aku sangat menyayanginya.


Dia begitu baik dan sopan. Tak pernah sekalipun minta yang aneh-aneh Ya selain bergenggaman tangan, kami sama sekali tak pernah melakukan ciuman sekalipun.


“Makan malam yuk,” itulah bunyi pesannya


“Oke, dimana,” pesan balasan dariku.


“Di cafe biasa,” pesannya.


“Oke,” balasku.


Dengan cepat,aku bersiap-siap Dia tadi langsung meneleponku, dasar. Tau begitu padahal seharusnya, dia tak perlu berkirim pesan dong.


Aku jadi ingin tertawa dengan kelakuannya itu.


Dia mengajakku makan malam di kafe bada isya, katanya dia akan menjemputku ke rumah.


Dia sudah kerja di sebuah kantor, ya meski hanya staf biasa.


Sedangkan, aku hanya berjualan online dari rumah. Aku menjual produk digital, yaitu pulsa, paket data, dan token listrik pintar. Di zaman sekarang, jualan produk digital seperti itu ternyata lumayan juga.


Ya, karena hampir semua orang sudah menggunakan hp, dan mereka bisa belanja dari rumah saat butuh.


Jadi, aku gak perlu repot-repot kemas dan kirim barang.


“Syla, ayo ikut mama,” ujar ibuku dengan wajah sedih.


“Kemana mam? Ada Apa?” tanyaku heran.


“Papamu meninggal karena kecelakaan,” jawab mamaku cepat.


Aku begitu syok mendengarnya. Ya, meski aku dan papaku kurang dekat, karena papa dan mama sudah bercerai sejak aku masih bayi.



Papa sudah menikah lagi, dan memiliki anak laki-laki bernama Aryan. Yang ternyata usianya lebih tua dariku tiga tahun.


Itu, karena selama menikah dengan mamaku, papa sudah selingkuh. Dan, mama memang butuh waktu lama sampai hamil waktu itu.


Mama, baru tau papa punya istri lain saat sedang hamil tujuh bulan. Itu menurut cerita mamaku, dan papa pun mengakui kesalahannya padaku.


Membuat aku, sempat membenci papa. Tapi, mamaku yang baik sama sekali memaafkannya dan mengatakan bahwa, aku tak boleh membenci papaku itu.




Ah, kasihan mamaku. Mama pasti melewati hari-hari yang sangat sulit di masa lalu. Mengandung besar, dengan kenyataan suaminya sudah memiliki anak usia tiga tahun.


Dan, itulah alasannya mama dan papa berpisah. Mama tak mau dimadu, dan memilih mundur.


Hingga, saat aku lahir dan sekitar tiga bulan selepas masa nifas, Mama menggugat cerai papa. Dan, sejak itulah mama menjadi single parent. 


Mama tak pernah menikah lagi, katanya ingin fokus merawatku ditambah ada trauma yang mendalam untuk berumah tangga kembali.


“Papa, hik hik,” walau bagaimanapun, aku sedih mendengarnya.


Dengan cepat, kami menuju kediaman papa. Rumahnya memanglah tak terlalu jauh dengan rumah mamaku. Ya, hanya sekitar dua puluh menit perjalanan menggunakan mobil.


Kami naik taxi online, kesana. Kami bukanlah orang kaya yang punya mobil.


Mama, punya motor matic dari hasil usahanya. Dan, rumah yang kami tinggali, adalah pemberian papa.


Sesampainya di rumah papa, kami disambut dengan cukup baik.


Istri papaku, hm mama tiriku itu memanglah cukup baik dan lembut. Hingga, lihat saja Kak Aryan, dia tumbuh menjadi pemuda sopan dan ramah. Ya, meski aku selalu judes padanya.


Karena, belum bisa sepenuhnya menerima dia sebagai kakak tiriku.


Hampir tiga jam kami di sana, saat ini waktu menunjukkan pukul setengah sebelas malam. 


“Saya antar pulang ya, ini sudah malam tante,” ujar Aryan pada mamaku, saat kami pamit pulang. Dia memang perhatian.


“Tidak usah, kamu masih berduka cita. Kami tak mau merepotkan,” jawab mamaku dengan sopan.


 Aku baru ingat akan janjiku dengan Fajar, hatiku deg-degan tak karuan.


Mana aku lupa bawa hp lagi, aduh bagaimana ini. Aku begitu gelisah sekali.


“Mam, terima saja tawaran Kak Aryan. Lagian ini udah malam, lebih aman pulang sama Kak Aryan daripada naik taxi,” ujarku. Alasanku yang sebenarnya, adalah karena ingin segera menghubungi Fajar, dan minta maaf kepadanya.


Mama tampak berpikir.


“Ya sudah, saya antar saja ya,” tanpa banyak bicara lagi, Kak Aryan langsung menyiapkan mobilnya.


Kehidupan Papa dan keluarganya memang sangat baik, ada dua mobil di rumahnya. Ya, mobil papa dan Kak Aryan.


Terkadang terselip rasa iri di hatiku, karena Kak Aryan adalah kesayangan papaku. Sementara aku sedikit terabaikan, api ya sudahlah. Mungkin, ini sudah takdirku.


Astagfirullah Hal Adzim , hanya istighfar yang selalu ku lafazkan untuk menghalau rasa iri, dan sakit hatiku atas perlakuan papa.


Akhirnya, kami pulang di antar Kak Aryan.


Setelahnya, Kak Aryan pamit pulang.


Aku segera ngecek hp ku.


Begitu banyak pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari Fajar.


“Aku nungguin, kok kamu belum datang juga?” pesan pertama.


“Kau jadi datang, gak?” pesan ke-dua

“Kamu kenapa sih? Di chat gak balas, di telepon gak diangkat? Bosan sama aku?” pesan ke-tiga

“Aku susul kamu ke rumah ya?” Pesan ke-empat

Dan masih ada beberapa pesan lagi, huh. Aku jadi merasa bersalah sekali.


Aku berusaha menghubunginya, tapi tak bisa. Sepertinya dia marah padaku, nomornya gak aktif.


Baiklah, besok saja aku akan bicara dan minta maaf. Aku benar-benar lupa, karena tadi itu begitu sedih dan panik mendengar berita papa yang meninggal karena kecelakaan.


Aku mengiriminya pesan saja, mungkin dia akan membacanya setelah aktif kembali.


“Maaf ya, tadi itu papa kecelakaan dan meninggal di tempat. Besok, aku akan ke pemakamannya. Kalau kamu mau ikut ke pemakaman umum, nanti aku share lokasinya ya sama kamu,”pesanku, yang ditambah lokasi tempat pemakaman papaku besok.


Malam ini, entah kenapa. Tapi, aku merasa sangat sedih. Mungkin, karena masih memikirkan papaku.

Tapi, bayangan wajah Fajar terus saja berkelebat. 

“Fajar,” teriakku dengan bahagia.

“Kamu kenapa gak datang,” ujarnya dengan raut kecewa.

“Maaf, sebenarnya yang terjadi adalah….” Aku pun menceritakan tentang papaku itu.

“Begitu ya, baiklah kalau begitu aku memaafkanmu. Tapi, aku juga minta maaf ya,” ujarnya masih dengan raut wajah sedih.

“Untuk?” tanyaku heran.

“Aku sangat mencintaimu, tapi sepertinya kita gak bisa bersama lagi, maaf.” Fajar menggenggam tanganku erat, dia membawaku ke dalam pelukannya.

Inilah yang aku takutkan, kehilangannya. Pria terbaik yang pernah aku kenal selama hidupku.

“Kamu marah sama aku kan, sampai bilang kayak gitu! Hik hik hik.” Aku menangis tersedu-sedu dalam pelukannya yang hangat. 

Ini adalah pelukkan pertama kami, dalam posisi seintim ini. Aku menyurukkan wajahku di dadanya. Hingga, kemeja yang dipakainya basah.

Dia mengusap lembut puncak kepalaku, dan mengecupinya penuh kasih sayang. Ya, aku merasakan kasih sayangnya itu.

“Jangan putuskan aku, aku tau aku salah. Tapi, aku tak berniat mengabaikanmu.” Aku masih setia memeluk dan menangis dalam pelukannya itu.

Kudengar dia mendesah kasar.

“Aku pun tak mau berpisah, aku tak mau berpisah denganmu. Tapi, ….” 

“Syla bangun, kamu kenapa nangis? Ayo cepat bersiap. Kita akan ke rumah Tante Irma, kita harus menghadiri pemakaman papamu,” ujar mamaku.

Aku mengerjapkan mata beberapa kali, jantungku berdegup kencang. Aku serasa linglung saja.

Rupanya hanya mimpi, syukurlah. Tapi, semuanya terasa begitu nyata. Bahkan, aku seperti yang belum tidur saja.

Rasanya, baru juga memejamkan mata. Eh, rupanya sudah tertidur dan bahkan, mimpi aneh seperti tadi.

Dengan semangat, aku bersiap. Berharap, Fajar datang ke acara pemakaman papaku.

Aku mengecek hp ku dulu sebelum pergi. Masih centang satu, belum ada tanggapan. Ah, aku jadi cemas. Apalagi, semalam sudah mimpi seperti itu.

Aku takut, dia beneran mutusin aku.

Aku berusaha menenangkan hati ini, sedih kehilangan papa, ditambah terancam putus dengan pacarku. Huuh, biarlah Yang Maha Kuasa yang akan menentukan apa yang terbaik untukku.

Meski, rasanya sedih.

Kami pun pergi ke rumah Tante Irma, istri papaku.

Lalu dari sana, kami pergi menuju pemakaman yang tidak terlalu jauh dari rumah Tante Irma.

Rupanya ada orang lain yang dimakamkan di hari yang sama, dan tidak terlalu jauh dari tempat ayahku dimakamkan.

Tapi, aku sedikit terkejut. Karena, ada beberapa orang yang aku kenal disana.

Ah, tapi aku fokus pada pemakaman papaku dulu aja, nanti aku akan menyapa mereka. Jika saja, belum pulang.

Selesai pemakaman papaku. Aku, masih diam bersama mama, Kak Aryan dan Tante Irma. 

Tante Irma, terlihat sangat rapuh dan sedih sekali. Aku pun begitu kehilangan papa, meski tak sebesar Tante Irma dan Kak Aryan.


Ya, karena aku jarang bertemu papaku itu.

“Syla,” seseorang yang aku kenal menghampiriku.

Dia, adalah Kak Helmy. Kakaknya Fajar, ya orang tadinya hendak aku sapa.

Aku menoleh. “Kak Helmi, Fajar mana?” tanyaku sambil mencari sosok kekasihku itu.

“Hm, disana.” Kak Helmi melihat ke arah makam, yang masih ada beberapa orang disana.

Aku merasa senang, karena akan bertemu Fajar. Aku ingin menjelaskan semuanya kepada Fajar. 

“Ini siapa yang meninggal?” tanya Kak Helmi.

“Ini papaku,” jawabku dengan air mata yang berlinang. Tiba-tiba saja, aku merasa sedih. Karena, di akhir hayatnya papa baru menunjukan kasih sayangnya kepadaku.

“Aku turut berduka cita, ya.” Kak Helmy pun, menyapa mmaku, Tante Irma dan Kak Aryan.

Aku dan mama, pergi mengikuti Kak Helmi ke makam yang tadi dia maksud.

Mataku, terus saja mencari sosok Fajar, tapi kok gak ada ya? Padahal, hanya tinggal beberapa orang disana.

Ada mama dan papa Fajar disana. Mama Fajar, terlihat sangat sedih. Matanya sampai bengkak, mungkin karena terlalu lama menangis.

“Tante,” sapaku.

Mama Fajar menoleh padaku, tidak tahu kenapa. Tapi, dia langsung memelukku dan menangis sesenggukkan.

Aku, bingung. Hingga, mataku menatap nama yang tertera di batu nisan, Fajar Darmawan.

Aku syok, ini tidak mungkin kan! Nama Fajar kan banyak! Tapi, kenapa nama belakangnya juga harus sama sih!



“Ini, gak bener kan tante?” tanyaku masih bingung dan penuh rasa gak percaya.

“Hik, hik. Ini bener, Fajar sudah kembali ke pangkuan-Nya. Semalam, dia kecelakaan, dan tak bisa diselamatkan. Maaf, karena belum sempat menghubungimu untuk memberitahu, kami masih begitu syok dan tak percaya semua ini.”

Mamanya Fajar, menyeka wajahnya yang basah dengan air mata.

Aku tak percaya , kenapa begitu cepat dia pergi? Usianya baru dua puluh tiga tahun, dia masih muda!

Aku pun menangis, rupanya pertemuan semalam dalam mimpi adalh pertemuan terakhir! Sebuah tanda, anggap saja dia memberitahuku!

Umur memang tak ada yang tau, tak peduli masih muda, atau anak kecil sekalipun! Semuanya sudah diatur Yang Maha Kuasa.

Yang aku sesalkan adalah, aku belum sempat minta maaf kepadanya.


Dan, tiba-tiba saja mengetahui kenyataan, dia meninggal kecelakaan.

Lengkaplah sudah cobaanku hari ini. Aku kehilangan dua orang terdekatku.

Papa meninggal kecelakaan, dan kekasihku pun sama.

Semoga Tuhan mengampuni semua dosamu, maafkan aku Fajar. Sebaliknya, aku pun sudah memaafkan semua salahmu kepadaku.

Lututku rasanya lemas, aku begitu sedih kehilangannya. 

Kuremas tanah merah yang kini menjadi peristirahatan terakhirnya itu.

Kuusahakan, agar air mataku tak sampai jatuh ke tanah. Karena, itu akan membuatnya tersiksa.

Selamat jalan Fajar kekasihku, ini rupanya alasanmu memutuskanku dalam mimpi? Aku memeluk peristirahatan terakhirnya.

Tamat 


Cerpen ini akan saya upload juga di youtube Mirastory chanel

Cerpen lainnya Ta'aruf dengan Petani 

Novel romantis nikah kontrak Dijodohkan dengan Om om (sudah tamat di wattpad, kbmm dan youtube mirastory chanel) 


Terimakasih 

Salam 

mirastory









Komentar

Terpopuler

3 Nama di Kartu Keluarga - Novel Online Drama Rumah Tangga Terbaru Karya Mirastory Terbit di KBM/Nikah Kontrak/ Poligami

Terkurung Cinta Sang Ceo Bab 1 : Malam-malam Abbas - Novel Romantis Terbaru by Mirastory

Novel Romantis Obsesi Cinta episode 1|Noveltoon | Mangatoon |Karya author mirastory || Cek di YouTube https://youtube.com/channel/UCltkkKT6Yw-njnBL9e_ASow